Cara Menarik Perhatian Melalui Curhat

Februari 23, 2020
Dalam suatu waktu, teman saya pernah berkata ; “ Seorang teman yang baik adalah dia yang bisa diajak berbicara perasaan. “ Tentu, saya menganggap dia teman baik, semoga sebaliknya juga demikian. Bertukar pikiran disebut diskusi. Berbicara perasaan seringkali disingkat menjadi curhat (curahan hati). Anda dapat mencurahkan apa saja. Curahan tentang kebahagiaan baru jadian atau bahkan kesedihan karena cinta Anda ditolak. Di kota-kota besar sudah sangat susah mencari telinga yang dapat mendengar curhat Anda. Saking tingginya keinginan untuk curhat, Anda tidak ragu untuk membayar seseorang untuk mendengar curhat Anda. Psikiater, misalnya. Tentu akan sangat lega perasaan Anda jika mendapatkan seseorang yang mau mendengar curhat Anda tanpa dibayar. Nah, ini poin utamanya. Mengapa tidak menjadi pendengar curhat agar orang lain tertarik pada Anda. Simak caranya;


1. Jadilah Pendengar, bukan Penasehat

Ketika seseorang bersedia curhat kepada Anda, apalagi orang tersebut adalah lawan jenis Anda, ibaratnya dia mengizinkan Anda masuk ke ruang hatinya, kamar pribadinya, privasinya. Seorang tamu yang baik masuk melalui pintu, berlaku sopan dan keluar dengan cara yang baik-baik pula. Berlakulah selayaknya tamu.

2. Jangan Sok Bijaksana

Mengampang-gampangkan masalahnya dan berkata-kata bijak layaknya filsuf bukanlah pilihan yang tepat. Biasanya, seorang yang teramat terluka sangat pesimis hingga membuatnya berpikir tak ada satu kata mutiarapun yang dapat sembuhkan lukanya. Sarannya, iyakan saja semua perkatannya. Bukan hanya mendengar, tapi mendengarkan. Simak curahan hatinya dengan telinga dan hati juga tentunya.

3. Jangan Besar Harapan

Jangan besar harapan saat dia bersedia curhat kepada Anda. Jika dia lawan jenis, bukan berarti dia cinta kepada Anda. Kecuali jika dia sesama jenis, berharap besarlah. Dan itu kecuali jika Anda penyuka sesame jenis. Kalau Anda besar harapan dan itu terbaca olehnya akan membuatnya berhenti untuk curhat kepada Anda. Besar kemungkinannya, cinta Anda juga berhenti sampai disitu saja. Jadi jangan besar harapan. Jadilah pendengar dan penengah yang baik.

4. Tatap Mata dan Ajukan Pertanyaan

Kalau dia curhat tidak melalui telepon, atau artinya dia curhat langsung bertatapan dengan Anda, janganlah dia mematung. Anda ini manusia, bukan tembok. Tataplah matanya dan sesekali ajukan pertanyaan. Disini, empati sangat dibutuhkan. Empati adalah memahami perasaan orang lain seolah-olah Anda merasakan hal yang sama dengan orang tersebut.

Umumnya, curhat banyak dilakukan oleh wanita. Bukan berarti lelaki terlarang untuk saling curhat. Lalu bagaimana jika curhat tersebut dilakukan oleh lelaki dan wanita. Kabar baiknya Anda sudah diizinkan untuk mengetahui hal-hal pribadi tentangnya. Tapi kabar buruknya adalah kebanyakan lelaki yang menjadi pendengar curhat seorang teman wanita justru besar harapan dan pada akhirnya mereka tidak bersama. Wanita tersebut menceritakan keburukan lelaki yang menyakitinya namun berharap lelaki tersebut kembali baik seperti dulu. Anda dalam posisi dilematis. Disatu sisi, Anda takut dibenci jika ikut menjelek-jelekkan lelaki tersebut. Disisi lain Anda tidak rela memberi dia solusi agar dapat rujukan. Bersikaplah sewajarnya saja ketika menjadi pendengar curhat. Semoga curahan hatinya membuat hatinya tercurah kepada Anda.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »