Cara Bijak Melupakan Mantan

Februari 19, 2020
Sangatlah menjengkelkan jika Anda sedang buru-buru tapi Anda lupa dimana terakhir menaruh kunci kendaraan Anda. Atau ingin menuliskan jawaban pada lembar ujian, tapi lupa jawabannya padahal sudah Anda pelajari semalam tadi. Tapi hal yang lebih menjengkelkan dari itu semua adalah mencoba melupakan sesuatu tetapi tidak bisa dilupakan. Apalagi sesuatu atau seseorang yang ingin Anda lupakan tersebut adalah seseorang yang pernah bahkan masih Anda cintai. Seseorang yang pernah selalu ada di samping Anda. Tertawa bersama, memecahkan masalah bersama. Semakin mencoba Anda melupaknnya, rasanya ia semakin dekat. Seperti masih ada di samping Anda.

https://www.why-com.com/2020/02/cara-bijak-melupakan-mantan.html

Perjuangan untuk melupakan mantan adalah perjuangan untuk memindahkan titik fokus satu ke titik fokus yang lain. Ya, cinta lama hanya bisa tergantikan oleh cinta yang baru. Tidak ada yang bilang proses melupakan itu mudah. Tapi itu bukan alasan bagi Anda untuk tidak melakukannya. Terlebih jika melupakannya adalah hal yang harus Anda lakukan demi kebaikan Anda sendiri. Misalnya, mantan Anda ternyata dijodohkan atau mantan Anda sudah meninggal. Berikut, kami mencoba berbagi cara bijak melupakan mantan;

1. Tekad Kuat

Kecuali Tuhan, segala sesuatu yang berawal pasti memiliki akhir. Terimalah kenyataan bahwa hubungan Anda dengan dia harus berakhir. Tapi hanya pasangan yang bijak yang mengakhiri hubungan dengan bijak pula. Air mata tentu sulit dihindari. Tapi jangan ada rasa benci. Karena semakin Anda membencinya, semakin sulit melupakannya. Tuhan tidak mungkin menjodohkan Anda pada seseorang yang bukan jodoh Anda. Kalau dia bukan jodoh Anda, terimalah kenyataan dan berusahalah untuk mencari yang baru. Ikan cantik di laut itu banyak, hanya laut yang satu-satunya. Manusia indah di dunia itu banyak, hanya Tuhan yang satu-satunya Maha Indah. Semua bergantung pada tekad Anda. Disini pula Anda mengetahui sejauh mana ketegasan Anda. Apakah Anda termasuk tipikal orang yang tidak realistis dan hanyut dalam perasaan atau sebaliknya.

2. Putuskan Komunikasi, Tetap Silaturahmi

Untuk sementara, banyak baiknya jika Anda memutuskan komunikasi baik melalui telepon, media sosial apalagi bertemu langsung. Cinta bisa terbangun dari interaksi. Tapi memutuskan komunikasi bukan berarti memutuskan silaturahmi. Setelah perasaan Anda mulai stabil, buka kembali komunikasi dengannya tapi bukan komunikasi intens seperti yang dulu lagi. Anda hanya perlu menggeser definisi dari seseorang yang spesial di hatinya menjadi orang biasa. Dari teman hidup menjadi teman saja. Betul-betul teman, bukan teman tapi mesra. Anda tidak berkewajiban lagi untuk sungguh-sungguh perhatian padanya layaknya seseorang kekasih. Hal itu dikhawatirkan membuat cinta lama bersemi kembali. Apalagi jika Anda sudah punya pasangan yang baru atau dia yang sudah punya pasangan yang baru. Tetap jaga tekad, yah!

3. Pindah Fokus

Jangan coba-coba memandang lama-lama fotonya, mendengar musik kesukaanya, film kegemarannya atau tempat yang ia senangi. Itu hanya menambah dalam kesan nostalgia Anda bersama dia. Coba tanyakan pada diri Anda, apakah Anda masih mencintai dia atau Anda hanya terbawa kenangan-kenangan indah bersama dia. Karena cinta haruslah melingkupi masa lalu, masa kini dan masa depan. Sebaiknya Anda menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat bagi Anda. Seperti menyalurkan hobi, nongkrong bersama teman, menonton film aksi/komedi atau mendengarkan musik yang nge-beat.

4. Cara Pamungkas

Jika tiga cara di atas telah Anda coba tapi belum kunjung berhasil, cobalah cara pamungkas ini. Jangan berusaha melupakannya. Bahwa semua yang telah terjadi dengan hidup Anda karena atas pilihan Anda sendiri. Dan pilihan tersebut telah diizinkan oleh Tuhan untuk terjadi pada hidup Anda. Karena walaupun Anda memilih tapi Tuhan tidak izinkan, itu takkan terjadi pada hidup Anda. Ikhlaslah pada apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi nanti. Sekelam apapun masa lalu Anda, masa kini dan masa depan Anda masih bersih. Sekarang, mulailah sesuatu dengan niat pengabdian kepada Tuhan. Jadi walaupun usaha itu gagal, setidaknya Anda sudah berusaha mengabdi pada Tuhan. Dan Tuhan adalah sebaik-sebaik penilai dan pembalas jasa.

Kekecewaan seing terjadi dikarenakan harapan yang besar sementara Anda tidak berbuat besar (banyak). Jangan berharap banyak, jika Anda tidak berbuat banyak. Jangan berharap apa-apa, jika Anda tidak berbuat apa-apa. Sekarang, semuanya terserah Anda. Selamat Mencoba!

Artikel Terkait

Previous
Next Post »