Kacamata untuk Pecandu Gadget

Januari 31, 2020
Punya anak yang doyan banget mantengin gadget terkadang bikin waswas juga. Saat dia menggunakan smartphone ataupun laptop, entah untuk bermain, membuka media sosial, ataupun mencari informasi yang terkait tugas sekolahnya di browser, rasanya kok khawatir banget ya dengan kesehatan matanya. Apa sebaiknya kubekali dia dengan kacamata kesehatan ya agar matanya selalu terlindungi?

Kacamata Terapi K-Ion Nano Premium 7 untuk Si Pengguna Gadget

Mantengin layar smartphone ataupun laptop dalam jangka waktu yang cukup lama memang memiliki resiko tersendiri. Hal ini terbukti pada diriku yang telah terlanjur menggunakan kacamata dengan minus sangat tinggi akibat ketidaktahuan untuk merawat mata sejak jaman remaja. Tentu aku nggak mau dong hal ini terjadi pada putri sulungku.

Saat ini putri sulungku duduk di sekolah menengah kelas sepuluh. Sejak di bangku sekolah dasar, kegiatan ibunya di depan laptop sudah menjadi pemandangan sehari-hari baginya. Ya mengerjakan tugas kantor maupun aktivitas menulis dan ngeblog. 

Melihat rutinitasku itu ternyata membuatnya ikut-ikutan menggemari aktivitas menulis. Saat duduk di kelas empat SD, gadisku ini sudah mencoba peruntungannya untuk bergabung dengan Penulis Cilik Indonesia. Alhamdulillah, ikut senang juga ya dengan hobi menulisnya yang membawa banyak dampak positif baginya.

Bukan pemandangan yang aneh ketika melihatku duduk bersebelahan dengan putriku, masing-masing ngadepin laptop. Yang satu ngedraft cerpen, yang satu ngedraft artikel blog hehehee... Kompak ni yeee...

Melek gadget sejak dini ini rupanya memiliki resiko tersendiri. Sudah bawaan anak generasi alpha, dari kecil sudah melihat orangtuanya mengakses gadget secara terus-menerus. Anak-anak yang berada di generasi ini pun tumbuh dengan kecerdasan teknologi yang luar biasa. Jika ibunya masih tergagap-gagap nyobain fitur smartphone, tu bocah sudah bagaikan lari kencang saja saat menunjukkan kemampuannya menggunakan gadget yang jauh lebih oke dibandingkan orangtuanya.

Harus bahagia atau sedih ya kalau seperti itu kejadiannya?

Tentu saja bahagia dong ya. Dalam praktik keseharian, kemampuan menggunakan berbagai perangkat elektronik bakalan menjadi bekal keahliannya nanti ketika berkecimpung di dunia kerja. Apalagi saat ini, putri sulungku memilih jurusan multimedia di sekolah menengah kejuruan. Waahh... udah deh, bakalan kencan terus tuh dengan berbagai gadget, mulai dari kamera, smartphone dan komputer.

Saat ini praktik multimedianya sih baru sampai bikin desain logo yang masih belum seberapa rumit. Namun gadis kesayanganku ini pernah cerita kalau kakak kelasnya hampir setiap hari punya PR bikin video. Pekerjaan editing video membuat mereka harus rela melek di malam hari dan ngadepin laptop dalam jangka waktu yang cukup lama.

Duh, langsung kepikiran deh ntar anak gadisku ini juga bakalan mengalami hal yang sama ketika level pelajaran multimedianya sudah meningkat. Pasti ya kayak mbak-mbak angkatan di atasnya itu. Bukan masalah dia tidak sanggup sih. Aku yakin banget dia bakalan senang sekali karena memang dari kecil hobi utak-atik aneka aplikasi editor, baik editor foto maupun video. Sudah sesuai banget dengan hobinya.

Yang jadi permasalahan adalah bagaimana nanti kesehatan matanya kalau harus mantengin laptop selama berjam-jam setiap harinya. Penginnya sih anak wedok enggak kacamataan kayak emaknya ini. Sebelum terlanjur kan harus dipikirkan untuk menjaga kesehatan matanya.


Menjaga Kesehatan Mata

Berbagai kekhawatiran yang kurasakan di atas sepertinya dialami oleh banyak orang. Tak hanya ibu yang galau seputar kesehatan mata anaknya, kaum milenial yang banyak beraktivitas di depan gadget pun mulai waspada terhadap tanda-tanda gangguan di mata.

Sebelum terjadi berbagai gangguan mata, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan. Coba deh simak 5 langkah menjaga kesehatan mata berikut ini :

1. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Makin padatnya aktivitas keseharian terkadang membuat orang abai terhadap kualitas makanan yang dikonsumsinya. Beraneka ragam makanan dan minuman siap saji menjadi pilihan praktis agar urusan cepat kelar. Padahal jika kita lihat efeknya, kayaknya lebih banyak efek negatif dibandingkan dengan manfaatnya.

Agar kondisi tubuh tetap terjaga, biasakan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, C dan E. Kandungan ketiga vitamin ini bagus untuk kesehatan mata. Vitamin A, C dan E banyak terdapat pada wortel, bayam, tomat dan sayuran segar lainnya.


2. Hindari Rokok

Selama ini rokok dikonotasikan dengan efek buruknya yang berupa penyakit paru-paru. Ternyata selain itu rokok juga bisa menyebabkan gangguan pada mata, seperti katarak, degenarasi makula dan gangguan saraf retina.

Makula merupakan area kecil berbentuk bulat yang terletak di belakang retina. Degenerasi makula merupakan gangguan penglihatan yang biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini amat mengganggu kenyamanan dalam melihat. Orang jadi susah membaca, menyetir, menulis, bahkan untuk mengenali wajah orang lain.

Aktivitas merokok dapat mempercepat timbulnya degenerasi makula. Nggak mau dooong kesehatan kita jadi terganggu gara-gara rokok. Yuukk stop merokok mulai sekarang.


3. Periksa Mata Rutin

Kita melakukan banyak aktivitas harian yang melibatkan mata, seperti membaca, melihat jalan, menonton televisi, dan main games. Terkadang mata kita forsir terlalu berlebihan, apalagi misalnya pas ada tugas penting yang mendesak. Bagi mereka yang banyak menggunakan komputer, mengerjakan tugas dalam waktu berhari-hari secara berturut-turut sudah jamak dilakukan saat ini.

Sebaiknya periksakan mata ke dokter spesialis mata paling tidak setahun sekali. Harapan kita sih mata selalu dalam kondisi baik. Namun tidak ada salahnya memeriksakan mata secara teratur agar segera bisa diketahui jika ternyata ada gangguan kesehatan yang perlu segera ditindaklanjuti.


4. Atur Penggunaan Gadget

Bagi pekerja kantoran yang harus melakukan input data secara terus menerus, menghindari layar komputer tentu merupakan hal yang teramat sulit. Solusinya adalah dengan mengistirahatkan mata secara berkala setiap kali sedang bekerja. Berjalan untuk mengambil minum, atau sekedar berdiri dan menatap ke luar jendela bisa dilakukan sebagai jeda agar mata tak terus-terusan terkena paparan sinar biru.

Sinar biru atau yang biasa kita kenal dengan blue light dipancarkan oleh berbagai gadget yang kita gunakan sehari-hari, seperti smartphone, tablet, laptop, televisi dan lampu LED. Jika dalam sehari kita memandang peralatan tersebut paling tidak 8 jam sehari, bisa dibayangkan ya betapa beratnya mata kita harus bertahan dari paparan sinar biru.


5. Gunakan Kacamata Pelindung Sinar Ultra Violet

Kondisi cuaca memang saat ini tak menentu. Yang harusnya sudah musim hujan dan sejuk, tetap saja pancaran sinar matahari masih terasa memanggang kulit. Bisa dibayangkan betapa panasnya ketika musim kemarau tiba.

Berada di alam terbuka dan terpapar sinar matahari secara terus menerus tak hanya membuat kulit kita gosong. Efek buruk sinar ultra violet (UV) dari matahari bisa juga mempengaruhi kesehatan mata. Gunakan kacamata yang bisa melindungi kita dari paparan sinar UV tersebut.

Ternyata tak hanya kulit ya yang butuh sunscreen atau sunblock. Mata kita pun butuh perlindungan khusus ketika berada di alam terbuka. Ada nggak sih kacamata terapi yang bisa digunakan secara teratur dalam aktivitas harian kita? Bukan kacamata hitam lho yaaa... Bayangin aja masak kita harus mengetik di depan laptop sekaligus berjalan-jalan di udara terbuka dengan menggunakan kacamata hitam, aneh tentunya.



Kacamata Terapi K-Link

Aku pernah tuh dengerin beberapa obrolan yang bilang kalau ada kacamata kesehatan yang bisa menurunkan minus, silinder, sekaligus mengobati berbagai penyakit mata. Jadi penasaran banget loh pengin tahu lebih lanjut.

Akhirnya menemukan juga referensi tentang kacamata K-Link seperti yang dibicarakan banyak orang tersebut. K-Link Indonesia sebagai produsen kacamata terapi ini merupakan perusahaan Digital Network Marketing bersistem syariah yang pertama dan terbesar di Indonesia. Hingga saat ini K-Link telah memiliki lebih dari 2 juta member di Indonesia yang telah memasarkan berbagai produk kesehatan, kecantikan dan rumah tangga.

Melalui web K-Link lah aku jadi tahu lebih banyak tentang kacamata K-Link terbaru. Itu tuh yang banyaaaakkk banget diperbincangkan orang.

Kacamata terapi K-Ion Nano Premium 7 merupakan kacamata terapi K-Link terbaru yang berfungsi membantu mengurangi keluhan mata. Tidak serta merta ajaib ya seperti yang dikatakan orang-orang itu, penggunaannya harus teratur jika ingin mencegah timbulnya berbagai gangguan mata.

Yang perlu diperhatikan, kacamata K-Ion Nano Premium 7 ataupun K-Ion jenis lain tidak bersifat menyembuhkan gangguan mata dan tidak mengobati mata yang sakit. K-Ion Nano hanya merupakan alat bantu yang mempercepat proses pemulihan yang sudah dikonsultasikan dengan dokter spesialis mata. Harus rajin konsultasi ke dokter lho ya jika telah memiliki gangguan mata yang cukup serius.

Mengapa pengguna gadget yang aktif harus menggunakan kacamata terapi K-Ion Nano Premium 7 ini?

Seperti yang sudah kita bahas di atas tadi, pengguna aktif gadget merupakan orang yang terkena paparan sinar biru yang dipancarkarkan oleh layar gadgetnya. Beberapa efek buruk sinar biru disinyalir sebagai berikut:

  1. Menyebabkan kelelahan pada mata
  2. Menyebabkan kerusakan retina dan kornea
  3. Menekan produksi melatonin yang membuat orang susah tidur
  4. Memicu timbulnya berbagai penyakit mata 

Untuk mengurangi dampak negatif sinar biru dari gadget tadi, yang bisa dilakukan adalah:

  • Mengatur warna pencahayaan dari layar gadget. Sudah banyak gadget yang menyediakan menu blue light filter untuk meminimalisir efek buruk sinar biru dari layar gadget tersebut.
  • Menggunakan lampu meja
  • Menjalankan pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi banyak sayur dan buah
  • Menjaga kuantitas jam tidur alias tidak hobi begadang
  • Menggunakan kacamata pelindung dari sinar biru


Salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan oleh para pengguna aktif gadget adalah menggunakan kacamata pelindung dari sinar biru. Tepat sekali nih bagi anakku yang aktif menggunakan berbagai gadget dalam aktivitas kesehariannya. Mumpung belum terlambat ya, mata normalnya harus dijaga baik-baik agar tidak harus mengalami kondisi mata minus tinggi seperti ibunya. 

Kok bisa sih kacamata terapi K-Link membantu menjaga kesehatan mata? Logikanya di mana?

Ternyata bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kacamata kesehatan tersebut memang telah didesain sedemikan rupa. Mari kita ulik satu per satu kelebihan kacamata K-Link terbaru ini.
  1. Gagang kacamata K-Ion Nano Premium 7 terbuat dari Titanium yang merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi, tahan terhadap air laut dan klorin. 
  2. Lensa pada K-Ion Nano Premium 7 melindungi mata dari efek negatif sinar UV yang berbahaya.
  3. Lensa  K-Ion Nano Premium 7 mampu menyerap dan memantulkan sinar biru sehingga efektif untuk melindungi mata dari radiasi layar komputer, smartphone dan berbagai gadget lainnya. 
  4. Lensa K-Ion Nano Premium 7 juga anti kabut, sehingga bisa digunakan dalam berbagai medan. Sekalipun kita berada di tempat dingin dan berkabut, tak ada lagi kabut putih yang akan menutupi pandangan kita.
  5. Memancarkan sinar infra merah jarak jauh yang bermanfaat untuk pelebaran kapiler-kapiler pembuluh darah, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan fungsi sel-sel sekitar mata.
  6. Memancarkan ion negatif yang dapat meningkatkan sistem imunitas dan supply oksigen di sekitar mata. Mata kita pun menjadi tidak mudah lelah dan rasanya nyaman-nyaman saja meski harus berhadapan dengan gadget dalam jangka waktu yang sangat lama.


Melihat dari berbagai kelebihan tadi, nggak salah dong kalau aku punya keinginan untuk membekali anak sulungku dengan kacamata terapi K-Ion Nano Premium 7 ini.  Siapa pun sepertinya rela lho menginvestasikan kacamata terapi ini untuk menjaga kesehatan mata buah hatinya yang dalam kesehariannya harus berhadapan dengan gadget.

Kacamata terapi ini bisa didapatkan dengan mudah melalui platform resmi K-Net & K-Mart. Kita bisa memilih warna kacamata yang sesuai dengan kesukaan. Ada red, green army, black dan soft pink.

Kalau aku sih bakalan pilihin yang soft pink untuk anak wedok, dia penggemar warna pink sejak kecil. Nah, kalau teman-teman bakalan pilih yang warna apa nih?

Artikel Terkait

Previous
Next Post »