Ketika Penggemar Gorengan Harus Mengubah Pola Makan

Januari 31, 2020
Siapa sih yang enggak tau betapa nikmatnya di saat pagi hari maupun sore hari, nyemil gorengan hangat sembari minum teh hangat ataupun kopi yang aromanya aduhai itu?

Ketika Penggemar Gorengan Harus Mengubah Pola Makan

Ada yang penggemar gorengan juga seperti aku?

Apalagi saat udah masuk musim hujan begini ya gaes, paling asyik kan melihat turunnya rinai hujan, mencium aroma tanah yang terkena air, sembari nyeplus cabe rawit yang melengkapi gurihnya sepiring bakwan dan teh atau kopi panas.
Iya, cari saja terus pembenaran untuk ini.

Genk gorengan jangan marah lho yaaa... Aku ini soalnya juga termasuk member garis kerasnya genk gorengan lho. Gimana lagi kaann... jajanan di daerah tuh emang kebanyakan ya digoreng-goreng gitu kan.

Pernah dibilangin orang untuk perbanyak makan buah daripada ngemil gorengan mulu. Tapi, beli buah tuh ngabisin duit lebih banyak dibandingkan beli beberapa potong gorengan yang sudah mengenyangkan. Apalagi rasanya, lebih gurih gorengan lah daripada buah.

Hayoo... ada juga yang punya pemikiran kayak aku gitu kan? Ga usah malu deh ayok ngacung yang tinggiiii...

Terkait dengan memori rasa, emang bagi penyuka gorengan, rasa gurih yang dihasilkan oleh berbagai bumbu yang ada di adonan tepungnya itu udah bikin semacam adiksi. Otak secara otomatis merespon sensasi rasa yang dihasilkan oleh tubuh. Setelah bertahun-tahun membiasakan diri gemar makan gorengan, tentu saja tak ada camilan lain yang lebih enak daripada ini. Apalagi kalau banyak bumbu penyedapnya ya... huaahh makin terjebak seperti hubungan-yang-ingin-diakhiri-tapi-kok-masih-sayang.

Aku masih keukeuh saja mempertahankan makanan kegemaran ini hingga akhirnya tubuh mulai merespons yang tidak semestinya. Bukan salah gorengannya loh ya, apalagi penjual gorengannya. Sejatinya, tak ada yang melarang untuk makan ataupun jualan gorengan. Porsi makannya aja yang harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. 

Makan gorengan tuh memang enak, tapi harus waspada terhadap berbagai hal yang membuat tubuh kita merespon tidak semestinya. Seperti yang dilansir di hellosehat.com bahwa ada beberapa hal yang bikin makan gorengan itu tidak sehat:

1. Kualitas minyak yang sudah digunakan berkali-kali amat mempengaruhi kesehatan.
Jenis minyak goreng yang digunakan oleh penjual gorengan tentu saja berbeda-beda. Masing-masing jenis memiliki smoke point di tingkat tertentu. Ketika sudah mencapai smoke point, maka minyak tersebut sudah tidak sehat lagi untuk tubuh.
Minyak goreng yang sudah teroksidasi akan meninggalkan residu dalam tubuh, yang kemudian membentuk senyawa dan radikal bebas yang berbahaya untuk tubuh. Ugghh... takuuutt...

2. Meningkatkan lemak trans dalam tubuh.
Makanan memang menghasilkan lemak trans. Lemak trans alami ada pada daging dan produk olahan susu. Namun komposisinya hanya sedikit dibandingkan lemak trans yang dihasilkan oleh makanan yang digoreng.
Lemak trans dari gorengan lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh. Ada berbagai ancaman penyakit yang timbul dari kebiasaan konsumsi gorengan ini, yaitu penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas. Tentunya ga mau dong ya terkena gangguan kesehatan seperti ini.

3. Tinggi kandungan Acrylamide.
Acrylamide merupakan zat kimia yang terbentuk pada makanan ketika dimasak pada suhu tinggi, salah satunya melalui cara digoreng. Zat ini dihasilkan dari reaksi kimia antara gula dan asam amino, bernama asparagin.
Kandungan acrylamide yang tinggi ini biasanya terdapat pada makanan bertepung. Pas banget ya dengan kesukaan para penggemar gorengan, ada kentang goreng, ayam goreng, mendoan, bakwan dan aneka jajanan bertepung lainnya. Ada penelitian yang menemukan bahwa acrylamide berisiko menimbulkan penyakit kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium. 
Astaghfirullah... sedemikian hebat ya ternyata efek gorengan pada tubuh. Berarti selama ini aku udah mendzolimi badanku sendiri dengan alasan pilih makanan enak gitu yaaa... Huhuhuuu...

Selama ini aku udah ndableg banget deh, ga perduli apa kata orang tentang efek buruk kebanyakan makan gorengan. Terserah orang mau bilang apa. Ini kan badan punya aku sendiri, kok repot amat orang lain.

Namun ketika mulai timbul rasa tak enak di leher, lemak makin tebal, badan terasa tak segar lagi, mau tak mau aku harus mengakui bahwa pola makan tak sehatku ini bisa jadi adalah salah satu penyebabnya. Tidak bisa dibiarkan begitu saja nih.

Awal-awal mulai pengin mengubah pola makan rasanya memang berat sekali. Otak sudah terlalu merekam rasa gurih gorengan yang selalu menggoda iman.

Okelah, memang mungkin tidak bisa drastis langsung stop gorengan ya. Akhirnya aku sedikit-sedikit mulai mengurangi. Kalaupun pengin, mendingan goreng sendiri di rumah dengan menggunakan minyak baru. Sudah terjamin kesehatannya ya, karena aku tau sendiri memang minyak gorengnya belum digunakan untuk menggoreng makanan lain.

Selain itu aku juga mulai rutin berolah raga kembali. Setelah belasan tahun non aktif, kini aku mulai menggerakkan fisik kembali. Memilih untuk berenang dan aerobik ternyata amat membantu aku kembali bugar. Lumayan lah, beneran sudah segar dan enteng tubuhku. 


Clean Eating

Aku pun mulai mencari referensi kesana kemari dan menemukan istilah Eat Clean. Apaan nih?

Ketika Penggemar Gorengan Harus Mengubah Pola Makan

Aku paling ngeri deh jika membahas tentang diet. Dulu pernah diet enggak makan karbo, yang ada ternyata tubuhku berontak. Ketika lapar melanda, badan gemetaran dan akan terus gemetar meskipun sudah makan. Harus benar-benar kenyang untuk meredakan rasa gemetaran itu. Wah, salah pilih diet nih pikirku.

Ternyata, clean eating ini bisa dilakukan karena sebenarnya bukan merupakan diet. Clean eating lebih kepada cara hidup dan pemilihan makanan yang akan kita konsumsi. Clean eating bisa dijadikan ikhtiar untuk menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki kualitas tidur, juga membuat kulit dan rambut lebih sehat.

Berikut ini tips melakukan clean eating:

1. Konsumsi makanan segar.

Dianjurkan untuk lebih memilih makan dada ayam dibandingkan nugget ayam, itu salah satu contohnya. Selain itu hindari semaksimal mungkin segala makanan kemasan, mulai dari kornet, nugget, sosis, ikan kalengan dan berbagai makanan berpengawet lainnya. Lebih baik pilih yang segar ya.
Orang yang mengonsumsi makanan segar akan mengeluarkan kalori lebih banyak untuk mencerna makanan yang masuk, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan olahan. Kita bisa terhindar dari kemungkinan terjangkit obesitas dan aneka penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kelebihan kalori dan lemak dalam tubuh.

2. Memperbanyak asupan serat ke dalam tubuh.

Serat bisa kita dapatkan melalui sayuran dan buah. Dalam satu hari, usahakan untuk selalu makan sayur dan buah segar untuk mendapatkan unsur serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Nggak harus jadi vegetarian kok untuk menjalankan pola Eat Clean ini. Yang penting ada sayur dan buah yang kita makan setiap harinya.

3. Pilih karbohidrat kompleks.

Dalam clean eating biasanya dianjurkan konsumsi makanan sebesar 1200 hingga 1800 kalori saja. Jumlah kalori yang sedikit ini ditujukan untuk program menurunkan berat badan.
Oleh karena itu, disarankan untuk memilih karbohidrat kompleks dan tinggi serat, seperti roti gandum, nasi merah, nasi cokelat, dan sebagainya. Juga dianjurkan juga untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein yang dapat menahan rasa lapar lebih lama.

4. Minum cukup air putih

Seperti yang sudah banyak kita baca pada berbagai referensi, dalam sehari kita dianjurkan untuk minum 2 hingga 3 liter air. Ini setara dengan kira-kira 8 gelas per hari. Selain membuat tubuh terhidrasi dengan baik, banyak minum air putih dan menghindari minuman yang berkalori membuat kita lebih mudah menurunkan berat badan.

5. Mengatur porsi dan jam makan

Porsi yang dianjurkan dalam clean eating yaitu membagi waktu dan porsi makan sebanyak 6 kali porsi kecil dalam satu hari. Mengonsumsi makanan porsi kecil namun sering akan menghindarkan kita dari lapar, karena proses mencerna makanan terus dilakukan oleh tubuh.

Gimana genk gorengan, adakah yang sudah melampaui fase 'sakau' sehingga bisa mulai menerapkan prinsip Eat Clean, Eat Smart dan Eatright ini? Boleh ya bagi-bagi tips hidup sehat a la dirimu di kolom komen. Terima kasih. 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »