Blogazine, Trend Sesaat Sebuah Konsep Desain Blog

Januari 19, 2020
Blogazine merupakan gabungan dari dua kata yakni blog dan magazine, yang artinya suatu konsep desain blog yang menggabungkan antara konten blog dan desain majalah. Salah satu ciri dan keunikan dari konsep ini adalah desain yang berbeda-beda di setiap halaman postingnya.

Blogazine, Trend Sesaat Sebuah Konsep Desain Blog

Blogazine bukan merupakan barang baru. Konsep ini diperkenalkan oleh Jason Santa Maria di pertengahan tahun 2008.

Sementara Paddy Donnelly menulis tentang desain klasik blog yang membosankan (The death of the boring blog post), saya beropini tentang trend blogazine yang tidak efektif digunakan sebagai konsep desain blog.

Saya menyebut konsep ini sebagai trend sesaat, karena tidak semua narablog bisa membuat sebuah desain. Apa yang ada di pikiran kebanyakan desainer hanyalah desain, tampilan, tipografi, dan seputar itu saja. Sementara kebanyakan narablog lebih beriorientasi kepada kecepatan update, gaya bahasa, topik pembahasan, serta SEO.

Ah ya, saya tidak mengatakan blogazine itu tidak berkualitas isi kontennya, tidak pula mengatakan jelek SEO-nya. Apa yang menjadi permasalahan adalah ketidakcocokan antara waktu yang dimiliki oleh narablog dalam membuat sebuah desain dengan waktu yang dikejar untuk mengupdate tulisan.

Cobalah berpikir, berapa lama waktu yang digunakan untuk mendesain sebuah halaman blog, 1 jam, 1 hari, 1 minggu? Nyatanya bisa lebih lama dari waktu tersebut. Berapa lama yang dibutuhkan untuk menulis 1 artikel? 5 menit itu cukup. Belum lagi jika dihadapkan dengan kegiatan lainya yang menyita waktu.

Beberapa kelemahan dari blogazine:

Membutuhkan waktu yang lama hanya untuk sekedar mendesain dan redesign.
Pengunjung lebih fokus kepada desain daripada konten.
Pengunjung dibuat bingung dengan tampilan yang tidak konsisten.
Kurang up to date.

Saya seorang penulis, bukan desainer

Apa yang diharapkan dari seorang penulis adalah ia ingin tulisannya dibaca, disimak, dan selebihnya ditanggapi. Mengenai urusan desain antarmuka, itu adalah urusan kesekian.

Bicara mengenai aksesibilitas, belum tentu juga desain yang menarik itu bagus aksesibelitasnya. Apakah blogazine itu mudah diakses oleh pengguna fakir bandwidth? Apakah pembaca dapat mengambil informasi yang dibutuhkan dari blogazine tersebut? Dan ingat, kebanyakan pengunjung adalah datang untuk membaca. Lain halnya dengan pengunjung minoritas yang hanya datang untuk melihat desainnya saja, dan selebihnya ia tidak membaca jerih payah sang penulis.

Blogazine, trend sesaat, namun akan tetap eksis

Tidak dipungkiri lagi, konsep blogazine itu sangat bagus, bahkan bisa membuat decak kagum orang yang melihatnya saja (tanpa membacanya). Blogazine lebih cocok untuk para desainer (yang mungkin juga merangkap sebagai narablog). Dan yang pasti blogazine itu akan terus ada selama para desainer itu tetap eksis dengan karya-karyanya.

Untuk narablog biasa semacam kita? Yah, mari kita nikmati dan hargai jerih payah mereka yang telah bersusah-susah menghabiskan waktunya untuk mendesain thema atau template sebuah blog.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »