Sikap Buruk Seorang Narablog dan Pengaruhnya

Januari 19, 2020
Bad attitude atau sikap buruk, tidak seharusnya dimiliki oleh seorang narablog. Kita semua sepakat, seorang yang mempunyai perangai yang buruk tidak akan disukai oleh siapapun, kecuali orang yang semisal dengannya.

Sikap Buruk Seorang Narablog dan Pengaruhnya

Contoh sikap buruk narablog

Tak ada unsur sindiran atau kritikan di sini. Tulisan ini semata-mata hanya sebagai bentuk interospeksi diri atas sikap yang mungkin ada selama saya melakukan aktivitas ngeblog. Sikap buruk tersebut antara lain:

  • Berkata kasar baik saat berkomentar, maupun menjawab komentar. Sekalipun tidak ada kata-kata yang kasar, bisa juga menggunakan kata atau kalimat halus yang menusuk/menyakiti hati.
  • Meremehkan orang lain yang kemampuannya berada di bawah levelnya. Mungkin saja ia merasa dirinya sudah menjadi master dan kemudian meremehkan para pemula yang mencoba mengikuti jejak langkahnya.
  • Suka menggurui bila ada seseorang yang bertanya kepadanya, atau bila ia bertandang ke narablog lain yang dirasa salah dalam menulis atau membuat topik tutorial.

Semua sikap di atas memang bisa bersifat subjektif (subjektif atau subyektif?). Mungkin ada beberapa narablog yang TERKESAN kasar dalam bicara, atau terkesan menggurui, atau bahkan meremehkan, walau pada dasarnya ia tidak bermaksud seperti itu. Perspektif kita lah yang mungkin keliru menilainya.

Namun, sekalipun bersifat subyektif, kesan pertama itulah yang akan diingat oleh orang lain. Sekalipun kita adalah orang yang paling ramah di dunia, namun bila lawan bicara kita menangkap kita adalah orang yang sombong, maka kita pun akan dicap sebagai orang sombong.

Pengaruh sikap buruk seorang narablog

Rasanya tidak perlu dijelaskan lagi, toh hampir semua orang mungkin sepakat dengan apa yang saya tulis berikut. Pengaruh sikap buruk seorang narablog antara lain:

  • Dia tidak akan dijadikan teman baik. Dahulu saya memiliki seorang teman yang sikapnya buruk. Sekalipun ia teman, namun saya tak mau berteman baik dengannya.
  • Dia tidak akan dipercaya. Seorang yang telah sakit hati atas perkataan kasar narablog, ia mungkin tidak akan percaya apa yang diucapkan oleh narablog tersebut.
  • Dia akan dianggap remeh sebagai seorang yang buruk.
  • Dia tidak akan diikuti, sekalipun apa yang diucapkannya itu benar.
  • Narablog yang suka sok menggurui, ia tidak akan ditanya lagi oleh orang yang digurui-nya. Orang mungkin berpikir lebih baik bertanya kepada orang lain daripada bertanya kepadanya.

Menghilangkan kesan buruk seorang narablog

Kekeliruan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan orang yang dikenal baik sekalipun. Saya yakin setiap diri kita pernah memiliki atau melakukan sikap buruk di atas. Ada beberapa cara menanggulanginya, yaitu:

  1. Sering-sering interospeksi diri atas apa yang pernah diucapkan atau dilakukannya.
  2. Berusahalah untuk menjadi orang yang bersikap baik kepada orang yang pernah disakitinya.
  3. Bangun image (imej) kembali bahwa kita yang sekarang adalah orang yang berbeda dengan kita yang kemarin.
  4. Bila sedang dalam kondisi kesal, tahan diri lah untuk berbicara, atau berkomentar. Karena baik-buruknya sikap seseorang itu akan terlihat saat dia sedang kesal atau marah.
  5. Dan yang terakhir, interospeksi diri kembali.

Penutup

Tulisan ini tidak masuk dalam kategori kritik blogger, karena memang tidak ada motif mengkritik ataupun menyindir. Bila saya pernah menyakiti anda baik ketika saya menulis, berkomentar, ataupun menjawab komentar, saya minta maaf. Mungkin saat itu saya sedang khilaf. Mari kita interospeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »