Bukan Semata-mata Karena Irit atau Pelit Bandwidth

Januari 19, 2020
Sering saya jelaskan di blog ini, kalau saya adalah pengguna koneksi Internet dengan kecepatan dan jatah lebar pita (bandwidth) yang sangat terbatas. Atas dasar itu, saya sering berselancar dengan opsi gambar dimatikan.


Selain itu saya juga menyarankan kepada pengguna Internet cara-cara untuk memblokir iklan. Hal itu saya lakukan tidak semata-mata karena irit atau pelit bandwidth. Namun ada hal mendasar yang sebaiknya para netter ketahui agar dapat berselancar dengan nyaman di Internet.

Alasan di balik mematikan gambar dan javascript

Beberapa rekan narablog mungkin heran dengan sikap saya yang “agak” berlebihan tersebut, antara lain:

  • Membuat tampilan blog yang minim gambar.
  • Mengganti gambar dengan text, sehingga halaman blog didominasi dengan tulisan/teks.
  • Banyak memposting aksesibilitas untuk pengguna fakir bandwidth.
  • Pernah Mematikan gambar avatar.
  • Dan lain sebagainya. Silakan telusuri sendiri.

Sikap tersebut saya ambil, karena faktanya banyak pengguna Internet yang menggunakan koneksi yang pas-pasan, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk membuka halaman web yang penuh gambar dan aksesoris. Jadi bukan karena saya irit/pelit bandwidth, tapi agar kita semua dapat menikmati halaman web yang cepat tanpa terkena “hipertensi” gara-gara loading yang tak kunjung selesai.

Mencoba berempati dengan pengguna minoritas

Bila anda pengguna koneksi Internet yang super cepat dengan jatah bandwidth yang tanpa batas, cobalah sekali-kali menggunakan koneksi dialup yang super lambat (seperti IM2, telkomsel flash, atau Smart). Kemudian cobalah membuka web/blog anda sendiri.

Setelah tahu seberapa cepat koneksi dialup yang anda gunakan, saya jamin anda tak ingin menggunakannya lagi. Tapi inilah faktanya. Banyak dari rekan-rekan kita pengguna Internet hanya memiliki koneksi yang pas-pasan karena keterbatasan dana mereka.

Berempati kepada mereka bukan semata karena kita merasa kasihan, namun juga karena kita ingin semua kalangan dapat memperoleh hak akses terhadap konten kita secara mudah. Bukankah anda juga ingin menjaring pembaca dari seluruh kalangan? Lantas mengapa anda malah menyusahkan mereka?

Artikel Terkait

Previous
Next Post »